Jenazah Pemuda Ini Di Tolak Keluarga

Jenazah Pemuda Ini Di Tolak Keluarga - Apakah sudah tahu kabar tentang pemuda durhaka Syahrul Alam (25) yang tega membunuh Ayahnya. Jika belum mari kita bahas disini.

Di BTN Gowa Mas Indah, Kelurahan Bonto-bontoa, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, tejadilah pembunuhan antara anak dan ayah. Kronologi yang terjadi adalah ketika menyekap ayah kandungnya Nasrun Daeng Ngerang (65), hingga meninggal dalam gudang belakang rumah di BTN Gowa Mas Indah. Syahrul membunuh ayahnya setelah menampar ibunya. Aksi Syahrul mengundang amarah warga sekitar. Tetangga ramai-ramai mendatangi tempat kejadian dan bermaksud menghakimi Syahrul. Tapi Syahrul berusaha melawan dan mengancam warga menggunakan pecahan botol minuman. Polisi kemudian datang dan mengamankan Syahrul.

Sumber gambar dari cerita.web.id
Sahrul pun dibawa ke RS Syekh Yusuf, Sungguminasa untuk dirawat karena terluka pecahan botol tadi. Di RS itu juga dia meninggal dunia dikarenakan penyakit yang dideritanya. Bukan dari fisik namun karena penyakit lama yang dideritanya. Ada pembengkakan di jantung. Jantung Syahrul mengalami pembengkakan, paru-parunya juga meradang. Sementara hasil tes urine, Syahrul positif menggunakan obat penenang jenis psikotropika.

“Dia meninggal murni karena penyakit yang dideritanya. Di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Kami hanya menemukan luka lama.

Ibu kandungnya, Aminah Daeng Nganne (45), yang masih berduka di BTN Gowa Mas Indah, Kelurahan Bonto-bontoa, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, kemarin, tak lagi mengakui Syahrul sebagai anak kandungnya.

Sang ibu menyerahkan sepenuhnya mayat dan proses pemakaman ke pemerintah.

“Ibunya buat surat pernyataan di atas kertas bermaterai, menyerahkan mayat anaknya ke pemerintah,” kata Kapolres Gowa Ajun Komisaris Lafri Prasetyo.

Tak satu pun dari pihak keluarga, baik dari ibu dan ayah, yang mau mengakui mayat pemuda yang badannya penuh tato itu.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Gowa, Aipda Isyamsah juga mengkonfirmasikan jenazah Syahrul sudah dikuburkan di Makassar.

“Diurus langsung oleh pihak RS Bhayangkara,” katanya.

Hikmah
Siapakah yang disalahkan kalau sudah begini ?
Kisah yang menurut saya tragis dan kasihan untuk syahrul dan orang tuanya. bagaimana tidak begitu teganya membunuh ayah kandungnya sendiri. dari kisah di atas dapat kita pelajari bahwasanya manusia akan bisa menjadi sangat mungkar dan bisa mejadi sangat lembut. tentang bagaimana kita dalam menyikapi lingkungan. 

Ini juga pelajaran untuk para Orang Tua. Bukan berarti anak kita melakukan kesalahan dan diluar tanggung jawab orang tua, itu slah besar. didikan orang tua sangat berpengaruh pada anak kita kelak besar nanti. Jika memang kita sudah mendidik dengan baik dan benar namun tetap di luar harapan jangan berputus dan buruk sangka, koreksi dirilah, apa sudah benar tindakan kita, apakah sudah baik, apakah yang kita makan sudah halal, apakah rejeki kita sudah halal dan iklhas. koreksi diri dan koreksi diri. Saya yakin keluarga yang baik dan harmonis itu dimana Anak taat dan menghormati Orang tuanya dan Orang tua yang santun memberikan petunjuk dan ilmu yan benar serta menghormati anaknya. 

Sekian Curhat saya semoga dapat bermanfaat.